Surat untuk calon imam


Duhai calon imamku..
Aku selalu meminta pada Rabbku untuk menghadirkan seseorang yang bisa membimbingku ke jalan-Nya. Aku ingin mencintai karena Allah, dicintai juga karena Allah.
.
Duhai calon imamku..
Aku berusaha mengerti jika penantian ini terasa lebih lama dari yang kukira. Biarkan kita tumbuh meraih mimpi masing-masing meski di tempat yang berbeda. Aku percaya, Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
.
Saat kita bertemu mungkin kamu akan menganggapku hanya sebagai perempuan bawel yang tidak bisa mengekspresikan cinta. Ya, benar. Aku memang tidak pandai berperilaku manis dan romantis di depan orang yang belum halal bagiku.
.
Saat kamu menjadi suamiku nanti, maka izinkan aku membaktikan hidupku untukmu. Saat itu aku hanya boleh melakukan sesuatu atas izinmu. Ridhomu adalah ridho Rabb-ku, maka aku berharap kamu bijak dalam menempatkan izinmu sehingga tidak membuatku merasa seolah ‘puteri dalam sangkar’. Aku memang mendambakan pria romantis.
.
Tapi jika Allah mentakdirkanku bersuami seseorang yang jauh dari harapanku. Aku akan membuang segala kriteriaku tentang pasangan ideal dan mulai menerimamu. Memberimu kebebasan untuk mengekspresikan cinta yang kamu punya dengan caramu.
.
Bersama-sama kita membangun keluarga dengan penuh kasih dan limpahan cinta. menciptakan surga di istana kita yang sederhana. Seiring berjalannya waktu akan ada buah hati kita yang membuat hidup lebih berwarna.
.
Menjadikan kita sosok Abi wa Ummi hingga kehidupan terus berlangsung akan ada anggota-anggota baru lainnya yang lahir ke dunia ini. Saat waktu mulai menelan usia kita menjadi berpuluh-puluh, tetaplah gandeng tanganku. Aku ingin menua bersamamu, menghabiskan sisa hidupku.
.
Dariku,
Perempuan yang masih setia menunggumu.
.
.
masukan dan kritikan mu ke : 
πŸ“²  anisarhmyni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghadiri Waimah Tanpa Diundang

Ibadah itu penting

Lirik Lagu Kamu Yang Ku Tunggu (Feat. Afgan) - Rossa